SEJARAH

Desa Sukakerta, merupakan salah satu desa di Kecamatan Kertajati  Kabupaten Majalengka. Desa Sukakerta berdiri pada tahun 1982 Sukakerta Terdiri dari 8 RT 4 RW 2 Dusun. Asal mula sejarah terbentuknya Desa Sukakerta adalah berawal dari sekelompok orang yang transmigrasi dari tiap wilayah yang di anjurkan bertransmigrasi kesebuah daerah yang bernama  benda. Pada tahun 1960 masyarakat Benda mulai belajar bercocok tanam seperti palawija dan sejenisnya. Kehidupan mereka di benda pun lumayan makmur.

Desa sukakerta berasal dari 4 penduduk desa yaitu Sukaraja, beber, beusi, dan Salawana. Yang pindah pada tahun 1931 dengan di pimpin oleh beberapa lurah diantaranya ialah Bapak Usin, Bapak Surta, Bapak Armawi.  Dengan masa jabatan ketiga lurah tersebut sampai tahun 1950. Dari tahun 1950 samapai dengan tahun 1962 benda terjadi kekosongan kekuasaan di karnakan adanaya pemeberontakan DI (Daarul Islam). jadi Masyarakatnya kembali ke asalnya yaitu empat desa tersebut. Yang pada waktu itu desanya masuk pada Desa Pasiripis.

Pada tahun 1962 bulan agustus masyarakat tersebut kembali lagi ke benda di Karnakan kondisi dan keamanan sudah pulih.  Yang di Kepalai oleh Bapak Tamid .pada waktu itu terjadi pemberontakan tentara gundul dan pembakaran rumah dan sebagainya maka benda berpindah ke desa Sukamulya yang di pimpin oleh Lurah yaitu bapak Lurah Juju dan desa pasiripis menyerahkan begitu saja tanpa kejelasan.

Pada masa pemerintahan Bapak Kasman dan sebagai Lurahnya Bapak juju pada tahun 1956 mengadakan rapat yang bertempat di jatitengah bahwa benda berhubung jauh dari transportasi dan komunikasi dengan daerah sekitarnya maka terjadi pemindahan ke blok pangombongan.  

Pada tahun 1967 – 1968 Proses Pemindahan masyarakat dari Benda kepangombongan ternyata tidak berjalan mulus hanya sebagian kecil saja masyaraka Benda yang berkenan saja untuk berpindah keadaerah pangombongan . hal ini dikarenakan masyarakat Benda sudah merasa betah serta cocok dengan keadaan iklim benda yang lumayan berindikasi baik bagi pertanian selaku mata pencaharian utama mereka. Selain faktor tersebut, masyarakat benda juga tidak mau berpindah dikarenakan Pangombongan adalah tempat yang gersang, panas dan sulit air sehingga mereka tidak mau mengambil resiko dengan keadaan akan yang demikian.

Dikarenakan banyaknnya masyarakt yang tidak mau berpindah maka lurah kasman mengambil suatu inisiatif mengakali serta membodohi masyarakat tersebut dengan mengutarakan bahwa masyarakat benda yang tidak mau berpindah dari benda akan diculik serta di aniaya bahkan dibunuh. Padahal hal tersebut merupakan karang an pak lurah belaka supaya masyarakat mau berpindah ke pangombongan. Hal ini langsung saja membuat masyarakat benda menjadi berputar pikiran. Sebagian besar masyarakat bendapun mau berpindah ke pangombongan, akan tetapi  bagi sebagian orang memilih menetap di benda.

Setelah masyarakat benda berpindah kepangombongan, tidak berapa lama kemudian pangombonganpun kembali didatangi oleh kelompok transmigrasi lain.

Pada tahun 1971 pangombongan kembali lagi ke pasiripis dengan alasan karna pangombongan itu berada di wilayah Pasiripis pada waktu itu sebagi lurahnya adalah Bapak Durja dan Kepala Desa Pasiripisnya di pegang Oleh Bapak Tamid. Dari tahun 1970 samapai dengan tahun 1971 pangombongan di pimpin Bapak Durja dari tahun 1971 samapai 1973 kosong di karnakan situasi tidak menentu , dari tahun 1973 samapai 1977 di pimpin oleh lurah mail , dari tahun 1977 samapi tahun 1983 di pimpin oleh lurah Jamhari.

Dikarenakan masyarakat pangombongan yang sudah banyak mengalami peningkatan jumlah dan Atas inisiatif pemerintah dan warga mengadakan musyawarah. Dari hasil musyawarah tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa nama pangombongan di Rubah menjadi sukakerta pada waktu itu tahun 1977. Dan setelah itu masyarakat pangombongan mengajukan permohonan kepada tingkat kabupaten supaya Pangombongan dimekarkan dari desa pasiripis dan membentuk desa sendiri.